Jelang siang, cuaca di Jogja masih
tampak begitu cerah dan bersahabat dengan matahari yang hangat dan awan putih
yang begitu indah menghiasi langit. Namun keadaan ini biasanya tidak bertahan
lama. Lewat tengah hari sedikit, kecerahan di kota jogja bisa berubah menjadi
hujan lebat dan badai yg mengerikan yang membuat beberapa ruas jalanan di kota
jogja lumpuh total karena terendam air yang begitu tinggi. seperti itulah yang
terjadi beberapa hari belakangan ini.Rere menaiki tangga Mall Albarukmo dengan
tergesa-gesa. Di dalam sudah begitu ramai pengunjung lainnya meskipun Mall
belum satu jam di buka, mungkin karena ini adalah hari minggu, sehingga banyak
orang yang ingin menghabiskan waktu liburannya untuk berbelanja atau sekedar
jalan-jalan cuci mata di Mall. Namun ada satu hal memang yang membuat Mall hari
ini berbeda dan bertambah semarak . Yaitu nuansa warna merah dan Pink yang
tersebar dimana mana di seluruh sudut dan sisi mall.
Yup, hari minggu ini memang bertepan
dengan hari raya imlek dan Valentine, satu hari yang konon di dedikasikan untuk
pemberian kasih sayang dan cinta. Tapi rere kemari bukan untuk mencari pernak
pernik imlek, karena rere sendiri bukanlah berasal dari suku chienese. Dia
kemari melainkan untuk mencari Sekotak cokelat atau sekuntum bunga mawar yang
indah atau boneka cantik berwarna pink untuk menyemarakan valentine hari ini.
Buru buru dia menuju outlet cokelat
yang berada di lantai 2 mall yang sudah tampak begitu sesak dengan banyaknya
pengunjung yang juga ingin membeli cokelat. Sudah beberapa hari ini toko
cokelat itu tidak hanya menjual cokelat saja, tetapi juga pernak pernik
valentine yang lainnya. ada bunga mawar yang telah dihias dengan indah, ada
boneka-boneka cantik berwana pink, Ada kartu-kartu ucapan yang penuh dengan
gambar dan puisi-puisi cinta yang romantis dan masih banyak lagi.
Dengan memaksakan diri ikut
berdesak-desakan, rere memperhatikan etalase toko yang penuh dengan
cokelat-cokelat yang dipajang begitu indah dan lucu-lucu. Ada yang berbentuk
micky dan mini mouse yang sedang berciuman atau ada juga yang bernbentuk
sepasang hati yang diatasnya bsrtuliskan Love atau i love u dengan cantiknya.
” sayang aku mau yang itu ” rengek
seorang gadis disebelah rere dengan manja.
” Iya, aku beliin deh buat kamu sayang ” balas seorang cowo yang merangkulnya
dengan penuh perhatian. Rere melirik kearah mereka. Aakkhhh..romantis sekali
mereka. Seandainya saja saat ini rere mempunyai seseoarang yang bisa dipanggil
’ sayang ’ . hahaha.. rere tertawa sendiri di dalam hatinya. Kalau di
pikir-pikir, bodoh sekali apa yang dilakukannya sekarang. Disaat semua wanita
menunggu pemberian cokelat valentine dari orang yang mereka kasihi, dia malah
mencari makanan itu untuk dirinya sendiri. Rere memang tidak mempunyai kekasih
saat ini, tapi dengan sekotak cokelat yang akan dibwanya pulang siang ini.
Setidaknya dia bisa bercerita pada Deby, Ayu, Shinta dan teman teman kost yang
lain bahwa siang ini dia baru saja bertemu dengan someone special yang
memberinya sekotak cokelat dan sebuah boneka cantik sebagai tanda cinta di hari
kasih sayang ini. Dengan begitu, Teman2 kost nya tidak akan mencibirnya dan dia
tidak perlu merasa malu karena cuma dirinya yang ternyata tidak mendapatkan
kado dan cokelat di hari valentine ini.
Mata rere terhenti pada setumpukan
cokelat warna-marni dengan bentuk yang beraneka macam seperti bola, bunga,
telur, atau yang paling banyak adalah yang berbentuk hati. Cokelat tersebut di
kemas dengan kotak berbentuk hati berwana pink yang sangat menarik.
” Mbak, yang itu berapa ” tanya rere pada seorang pramuniaga toko tersebut .
” Seratus ribu rupiah mbak ” jawab pramuniaga tersebut. Rere diam sejenak.
Mahal sekali, pikirnya dalam hati. Di hari valentine seperti ini, harga cokelat
memang melonjak tinggi. Padahal di ahri biasa cokelat seperti itu biasanya bisa
di dapat dengan harga setengah nya. Yang lebih parah lagi adalah harga bunga
mawar. yang biasanya di jual dengan harga sepuluh ribu pertangkai nya, hari ini
harus merogoh kocek sebanyak empat puluh ribu untuk mendapatkannya.
” yawdah deh mbak, saya ambil satu
ya ” putus rere akhirnya. Dengan harga yang semahal itu, rere mengurungkan
niatnya untuk membeli bunga atau boneka.
Sekotak cokelat sudah didapatkan
rere meskipun dia gagal mendapatkan bunga dan boneka. Tapi dia merasa sudah
cukup siap untuk merangkai dongeng valentine kepada teman-teman kostnya nanti.
Rere keluar melalui pintu samping Mall, kakinya terasa cukup pegal dan
sepertinya perlu diluruskan sejenak. Maka dipilihnya salah satu bangku beton
yang menghadap air mancur sebagai singgahsana peristirahatannya, diatas.., awan
sudah mulai menghitam dan mendung perlahan menguasai seisi langit.
Rere mengeluarkan sebotol air
mineral yang tadi dibawanya dari kost untuk mengobati dahaga yang menggerogoti
tenggorokannya. Diseberang sana sekumpulan anak-anak kecil tampak berlari,
berteriak.., tertawa dengan bahagia dan lepas. Rere tersenyum memperhatikan
kebahagiaan mereka, mengingatkannya pada masa kanak-kanaknya yang bahagia. Tapi
anak-anak ini berbeda, mereka bukan anak-anak biasa karena beberapa diantara
mereka memegang gitar kecil. Baju baju mereka pun begitu lusuh dan tidak ada
salah satupun diantara mereka yang memakai alas kaki.
” Aku istirahat dulu yaaa… capekk ”
ujar gadis kecil salah satu dari mereka dengan setengah berteriak kepada
teman-teman yang lainnya. dia lalu berlari kearah rere dan duduk di sebelah
rere. Dengan nafas yang terengah-engah gadis kecil itu memperhatikan botol air
mineral yang ada di genggaman rere. Rere mengerti maksud gadis kecil itu.
” mau minum..? ” tawar rere sambil
menyodorkan botol minuman yang masih setengah itu kepada gadis kecil itu. tanpa
mengiyakan, gadis kecil itu langsung menyambut botol minuman itu dan mereguk
habis air di dalamnya. Rere tersenyum sendiri melihat tingkah gadis kecil ini.
” Nama kamu siapa..? ” tanya rere .
” Namaku Nunung, umurku 7 tahun , nama mbak siapa..? ” jawab gadis kecil itu
dengan tampang polosnya.
” oohh.., nunung. Nama mbak Rere ”
” mbak rere, makasih air minumnya ” ujar nunung kemudian.
” Ngga apa apa . Nunung ngapain disini ..? ” ujar rere kemudian
” habis ngamen di bus sama temen-temen truss kecapean istirahat dulu disini ”
jawab nunung. Ooww rupanya mereka adalah pengamen kecil. Pantas saja mereka
membawa gitar kecil. Baju-baju mereka yang lusuh dan kumal karena asap dari bus
atau kulit nunung yang hitam karena sengatan matahari jalanan di siang hari.
” kok kamu ngamen, memang orang tua kamu dimana…? ” tanya rere penasaran.
” Bapak sudah meninggal, kalo ibu jualan gado-gado dirumah ” jawab nunung
sambil menyeka keringat yang menetes di keningnya.
” kamu ngga sekolah ”
” engga ” nunung menggelengkan kepala.
Rere terdiam sejenak. Tiba- tiba dia
merasa sangat iba dengan nunung dan teman-temannya. Diusia yang masih terlalu
kecil, mereka sudah memeras keringat, membanting tulang demi menyambung nafas
hari ini. Bahkan untuk bermainpun, mereka mengorbankan waktu istirahat mereka.
Sementara rere, masa kecilnya beitu indah dan bahagia.., semua mainan lengkap
tanpa kurang satu pun. Rere tinggal sebut mainan apa yang dia inginkan dan papa
pasti akan langsung menyediakannya.
Jika nunung dan kawan-kawannya tidak
dapat menamatkan SD. Rere bahkan bisa kuliah sampai saekarang. Tidak perlu
bekerja keras seperti nunung, Rere tinggal telfon dan bilang pada papa berapa
uang yang iya butuhkan bulan ini , dan dalam waktu singkat rekening rere sudah
terisi uang dengan nominal yang diminta.
” eehhmm.., memangnya kalo ngamen,
dalam sehari nunung bisa dapat uang berapa…? ”
” kadang sepuluh ribu, kadang dua puluh ribu kadang lima ribu ” jawab nunung
sambil mengembangkan kelima jari tangan kanannya kearah rere.
Rere terenyuh.., begitu sulitnya
untuk mendaptkan uang. Bahkan untuk mendapatkan dua puluh ribu saja butuh waktu
seharian buatnya, sementara rere baru saja menghabiskan uang seratus ribu dalam
sekejap. Sungguh ironis.
” eh.., mbak ada cokelat loh..,
kalian mau ngga …? ” Tiba-tiba saja terbesit pikiran itu di otak rere.
Membagikan cokelat valentinenya kepada nunung dan teman-temanya.
” MAUUUUUU…!!!! ” teriak Nunung
dengan bahagianya ” eeehhhh…, Kesiniiiiii….!!! ada Cokelattt…!!!! ” dalam
beberapa detik, ketiga teman nunung sudah mengelilingi rere.
Rere lalu mengeluarkan kotak cokelat
yang baru saja dibelinya.
” aku dua..!!! aku juga..!!! aku
duluan donkk…!!! ” rebut anak-anak begitu kotak cokelat tersebut dibuka.
” eeeiiit…eeiiittt..ngga boleh
rebutan..!! semua pasti dapet oke…? ” rere menengahi anak anak tersebut lalu
membagi rata cokelat tersebut kepada mereka.
” terima kasih mbak rere ” ucap
nunung bahagia ” terima kasih mbak rere….!!!, terima kasih mbak rere….!! terima
kasih mbak Rere…!! ” sambung teman-temanya mengikuti.
Rere tersenyumm.., dia begitu
bahagia melihat nunung dan teman-temannya mengunyah cokelat dengan nikmatnya.
Oh, Tuhan.., benarkah hari ini
adalah hari kasih sayang bagi dunia…? lalu dimana kasih sayang untuk anak-anak
ini…? adakah di hari ini mereka akan mendapatkan bunga…? mendapakatkan kecupan
tulus di kening dari orang-orang yang peduli pada mereka..? adakah hari ini
mereka mendapatkan cokelat …? atau adakah hari ini mereka mendapatkan selembar
amplop Angpaw sebagai pengganti pengahasilan mereka hari ini..? ataukah hari
kasih sayang ini hanya untuk mereka yang berpasangan dan memadu kasih…? . tanya
rere dalam hati..
Rintik-rintik hujan mulai menetes di
taman mall Ambarukmo plaza. dengan langit yang telah berubah menjadi gelap
tertutup awan hitam, sepertinya hujan akan sngat lebat seperti kemarin. Tak
lama lagi jalanan tepat di depan Mall ini akan macet karena tergenang air
tinggi.
” Udah mau hujan.., mbak rere pulang
dulu ya.. ” rere memutuskan untuk segera pulang. ” eehhmm.., ini untuk kalian
beli minuman ” sambung rere sambil memberi selembar uang lima puluh ribuan
kepada nunung ”
” HOREEEEEEE….!!!!! ” anak-anak
berteriak serempak.
Rere memanggil taksi dan berlalu meninggalkan
nunung dan teman-temannya. Dia bersiap menerima cibiran dari teman2 kostnya
nanti karena tidak da cokelat yang bisa di bagikan di kost seperti teman
temannya yang lainnya.
Sumber :
http://funkytridoretta.wordpress.com/2010/02/24/cokelat-valentine-rere-cerpen/