Kemarin ditengah jalan, aku bertemu
dengan Gerimis. Dia turun dari langit seperti benang-benang tipis.
Menetes seperti malu-malu sedikit demi sedikit. Huaaa…, senang sekali
ya. Akhirnya Gerimis datang juga menyapa kita. Setelah sekian lama kita
dibantai oleh Terik. Oleh matahari yang perkasa dan meraja lela selama
berbulan-bulan lamanya. Saat cerah, tak dapat lagi terasa indahnya.
Aku bertemu dengan gerimis, kemarin.
Dan aku bisa merasakan bahwa yang bahagia bukan hanya diriku saja.
Tanah, tanaman, hewan, jalanan, pepohonan, semua menyambutnya dengan
riang gembira. Tak terkecuali kamu juga bukan..?
Gerimis datang tepat pada waktunya.
Ketika bumi dan seisinya merasakan gersang yang teramat panjang. Saat
tanah nyaris total kering kerontang. Dia datang sebagai harapan. Seperti
sebuah pertanda. Sebagai pesan bahwa : hujan tak lama lagi akan tiba,
Bersabarlah !
Dan Gerimis juga datang sebagai pembuka alam sadarku : Bahwa sehampa-hampanya, Sekering apapun hati dan jiwa, Tuhan akan mengirim penawarnya tepat pada waktunya. Percayalah !
0 komentar:
Posting Komentar